Beijing, Tiongkok (1): Ngga Susah Cari Masjid

Kembali saya harus mengikuti kongres Bedah Saraf se dunia yang kali ini diselenggarakan di Beijing, Tiongkok. Kekhawatiran muncul karena sependek pengetahuan saya, Tiongkok adalah negara komunis, pasti sulit untuk mencari masjid/mushalla. 10 tahun lalu, saya pernah studi di Shanghai selama 3 bulan, dan memang mencari tempat shalat aja susah, apalagi Masjid.

Research dilakukan sebelum berangkat, ngga mau dong, ikut kongres tapi susah shalat. Alhamdulillah, ternyata list masjid di Beijing cukup banyak, total ada 12, tinggal saya menyesuaikan lokasi dengan tempat kongres dan akomodasi.

China National Convention Centre

Sedikit tentang venue, kongres diselenggarakan di China National Convention Centre, terletak di Olympic Park, kompleks yang dibangun khusus untuk penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas pada tahun 2008 bersama dengan bangunan penting lainnya seperti stadion utama, kolam renang, dll (dibahas di artikel ini).

China National Convention Centre *www.cantonfair.net

Convention Centre ini digunakan sebagai tempat berlangsungnya cabang olahraga Anggar, dan juga ruang broadcasting internasional. Pada hari biasa, gedung ini digunakan untuk penyelengaraan kongres, seminar, atau pameran. Kalo di Jakarta mirip dengan JCC atau ICE BSD, hanya beda luasnya aja, hehe, convention centre ini luasnya hingga 270.000 m2. Besarnya gedung terlihat dari Main Planery Hall pada video di bawah ini.

Sebagai informasi, di tempat ini sedang dilakukan persiapan penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin 2022.

Bersama Kolega di China National Convention Centre

Sewa Mobil

Untuk menyesuaikan kebutuhan saya selama di Beijing (kongres, akomodasi, wisata, dan masjid), saya memutuskan untuk menyewa mobil selama 5 hari mulai dari menjemput hingga mengantar kembali ke bandara. Melalui http://www.greatwalltour.net, saya disediakan mobil Nissan Teana dengan harga standar, tidak terlalu mahal meski tidak bisa dibilang murah. Kendala saya temukan karena sang supir tidak bisa berbahasa inggris. Google Translate sangat membantu, dan oleh admin saya juga disediakan nomor kontak pegawai yang berbahasa Inggris untuk keadaan darurat. Mulai dari awal sebelum keberangkatan, saya sudah bertukar email untuk negosiasi harga dan itinerary detail dengan jam nya. Pembayaran dilakukan pertama kali ketika bertemu dengan sang supir, cash sesuai kesepakatan. Secara keseluruhan, sewa mobil di Beijing sangat worth, sesuai dengan value for money. Sebagai informasi, transportasi Beijing (tidak merasakan sendiri, hanya melihat) cukup mudah dan murah, tersedia bus, MRT, dan sewa sepeda bila dibutuhkan.

Madian Mosque

Masjid terdekat dari lokasi ini adalah Madian Mosque yang berjarak 5 km, mudah dijangkau dengan mobil sewaan, bahkan bolak balik untuk shalat Dzuhur di waktu istirahat kongres. Islam tidak dilarang di Tiongkok, tapi ada beberapa hal yang diatur oleh pemerintah, mulai dari arsitektur, adzan, dan label halal dalam bahasa Arab.

Masjid dengan arsitektur khas Tiongkok kuno ini tidak besar, bahkan bisa dibilang kecil bila dibandingkan dengan negara kita. Tetapi interior tertata rapih, tempat wudhu bersih, dan karpet nya wangi.

Eksterior khas Tiongkok kuno
Gapura khas Tiongkok kuno di depan Masjid
Interior

Adzan dilakukan tanpa pengeras suara, saat waktu shalat tiba, muadzin melantunkan adzan di luar pintu masuk lalu masuk bersama imam ke shaf depan setelah adzan selesai, seperti video dibawah ini

Disekitarnya terdapat kumpulan resto makanan halal. Meskipun tidak ditemukan tulisan ‘halal’, saya tidak khawatir karena terlihat jelas dari dekorasi bernuansa Arab dan atribut para pegawai dan pengunjung yang bernuansa islami khas dengan peci dan sorban. Ramai sekali kumpulan resto ini oleh pengunjung yang akan atau selesai shalat Dzuhur. Kami menikmati ayam goreng mentega, cah kailan, dan sate kambing muda, Alhamdulillah nikmat.

Dekorasi salah satu resto bernuansa Arab

Tulisan mengenai masjid berikutnya yang saya kunjungi dapat dilihat disini.

Leave a comment